1. Pengantar kebebasan beragama atau berkeyakinan (Bahasa Indonesia)
Naskah 1 – KBB: Pengantar
Ini adalah yang pertama dari 8 presentasi yang menguraikan hak asasi manusia dalam hal kebebasan berpikir, menyuarakan hati nurani, beragama atau berkepercayaan, serta apakah dan kapankah hak-hak ini boleh dibatasi. Dalam pengantar singkat ini, kita akan mulai berpikir mengenai siapa atau apa yang dilindungi oleh hak asasi manusia, dan hak-hak apa saja yang diberikan KBB (KBB).
Saya ingin memulai dengan mengajukan pertanyaan. Agama apa saja yang dilindungi oleh KBB? Apakah yang dilindungi itu hanya agama-agama besar dunia atau juga agama-agama kecil yang tidak biasa? Apakah ia melindungi semua agama dan segala macam kepercayaan?
Pertanyaan-pertanyaan itu sebenarnya adalah jebakan. Saya bertanya mengenai agama apa yang dilindungi. Orang sering berasumsi bahwa KBB melindungi agama dan kepercayaan. Sesungguhnya tidaklah demikian! Seperti halnya semua hak asasi manusia lainnya, KBB melindungi orang (beragama/berkepercayaan), bukan agama atau kepercayaan itu sendiri.
KBB melindungi orang-orang yang mengidentifikasi diri mereka dengan agama tertentu, meyakini atau mempraktikkan agama-agama lama, agama-agama baru, agama-agama yang dalam sejarahnya telah lama dipeluk banyak orang di suatu negara, maupun agama-agama lainnya. KBB juga melindungi orang-orang dengan kepercayaan non-agama terkait pertanyaan-pertanyaan fundamental, seperti orang-orang ateis, humanis,
dan pasifis, di mana pun mereka tinggal.
KBB bahkan melindungi orang-orang yang tidak peduli dengan agama atau kepercayaan sama sekali.
Dalam kalimat lain, KBB melindungi semua orang! Nah, perlindungan atau hak apa saja yang kita miliki dari KBB?
Untuk mengetahuinya, kita perlu melihat deklarasi-deklarasi dan konvensi-konvensi internasional tentang hak asasi manusia. Dua yang paling penting adalah:
Pasal 18 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB dan
Pasal 18 Kovenan Internasional PBB tentang Hak-Hak Sipil dan Politik.
Sementara deklarasi PBB menyatakan adanya kehendak politik, pakta dan kovenan PBB berlaku mengikat secara hukum. Mari kita melihat teks Kovenan tentang Hak-Hak Sipil dan Politik.
Pasal 18
1. Setiap orang berhak atas kebebasan berpikir, berkepercayaan (kesadaran hati nurani) dan beragama. Hak ini mencakup kebebasan untuk menetapkan agama atau kepercayaan atas pilihan sendiri, dan kebebasan, baik secara sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain, baik di tempat umum atau tertutup, untuk menjalankan agama atau kepercayaannya dalam kegiatan ibadah, pentaatan, pengamalan, dan pengajaran.
2. Tidak seorang pun dapat dipaksa sehingga terganggu kebebasannya untuk menganut atau menetapkan agama atau kepercayaannya sesuai dengan pilihannya.
3. Kebebasan menjalankan dan menentukan agama atau kepercayaan seseorang hanya dapat dibatasi oleh ketentuan berdasarkan hukum, dan yang diperlukan untuk melindungi keselamatan, ketertiban, kesehatan, atau moral masyarakat, atau hak-hak dan kebebasan mendasar orang lain.
4. Negara Pihak dalam Kovenan ini berjanji untuk menghormati kebebasan orang tua dan, apabila diakui, wali hukum yang sah untuk memastikan bahwa pendidikan agama dan moral bagi anak-anak mereka sesuai dengan kepercayaan mereka sendiri.
Jadi, apa arti kebebasan ini dalam praktiknya? Bagi orang-orang yang dilindungi—hak-hak apa saja yang mereka miliki? Saya ingin memperkenalkan tujuh topik yang menyoroti hak-hak yang diberikan oleh hukum internasional sehubungan dengan agama
dan kepercayaan:
Dua yang pertama merupakan inti dari KBB:
- Kebebasan untuk memiliki, memilih, mengubah, atau meninggalkan agama atau kepercayaan dan
- kebebasan untuk mempraktikkan atau memanifestasikan agama atau kepercayaan
- Di atas semua ini kita memiliki hak untuk mendapat perlindungan dari paksaan dan
- perlindungan dari diskriminasi atas dasar agama atau kepercayaan,
- hak bagi orang tua dan anak-anak menyangkut agama dan kepercayaan
- dan hak atas keberatan berdasarkan kesadaran hati nurani (conscientious objections).
Unsur kunci lain dari KBB adalah aturan tentang apakah dan kapankah hak-hak yang diberikan itu boleh dibatasi.
Di situs web, Anda akan menemukan film yang membahas masing-masing topik ini, dengan tinjauan mendalam tentang apa makna hak-hak itu dalam praktik
End of Transcript